KELUARGAKU, SEMANGATKU

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Dikatakan masyarakat terkecil, karena didalam keluarga, walaupun dapat dikatakan masih satu darah dan satu keturunan, pasti mempunyai sifat dan keinginan yang berbeda-beda. Keluarga adalah tempat yang paling baik untuk berbagi. Berbagi setiap persoalan yang dihadapi masing-masing anggota keluarga. Karena jelas, setiap anggota keluarga pasti mempunyai perseoalan yang tersendiri juga. Keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu mengembangkan pendidikan tentang hidup bersosial kepada masing-masing anggota keluarga. Karena awal dari pengetahuan hidup bersosial adalah berada pada keluarga.

 

Keluarga adalah tempat yang terbaik untuk menceritakan segala kesusahan kita. Keluarga adalah tempat yang terbaik untuk mendapatkan solusi persoalan pribadi kita. Mengapa harus kita menceritakan kesusahan dan kesulitan kita kepada konsultan, sementara didalam keluarga sendiri juga kita bisa mendapatkan solusi yang terbaik?Dengan majunya teknologi gadget pada masa sekarang ini, tidak jarang masing-masing anggota keluarga memiliki gadget sendiri-sendiri. Sehingga waktu untuk keluarga sudah mulai berkurang, dan anggota keluarga lebih asyik dengan dunianya sendiri-sendiri. Sudah sangat jarang terlihat, terutama direstoran, memang ada makan bersama dengan keluarga, tapi menunggu hidangan tersedia, semua anggota keluarga sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Hal yang dapat menyatukan keluarga dengan erat adalah komunikasi. Tanpa Komunikasi yang baik dan jelas, anggota keluarga akan melakukan tindakan-tindakan sendiri dalam kehidupannya. Sehingga dengan tidak adanya komunikasi yang baik dalam keluarga, tentu keluarga akan terasa hambar, tidak ada kebersamaan.Mungkin dengan banyaknya kebutuhan hidup yang harus dicukupi, seorang kepala keluarga merasa lebih baik berlama-lama di tempat bekerja, dari pada dirumah. Orang tua merasa benar, ketika orang tua sudah melengkapi keperluan anak-anak. Tanpa pernah bercerita dan bercengkrama dengan orang tua. Dan orang tua juga baik ayah maupun ibu, merasa masalah sosial anak-anaknya bukan merupakan masalah mereka. Demikian juga dengan anak-anak, merasa bahwa kesusahan orang tuanya bukan merupakan kesusahan mereka. Sehingga mereka kadang lebih merasa tentram ketika kongko dengan teman-temannya dari pada duduk berdekatan dengan orang tuanya. Merasa persoalan mereka akan selesai hanya dengan bercurhat kepada teman-temannya. Padahal belum tentu mereka mendapatkan solusi yang terbaik dari persoalannya dengan bercerita dengan teman-temannya.

Keluarga yang baik adalah keluarga yang mau saling terbuka, saling membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masing-masing.  Terciptanya keharmonisan dalam keluarga hanya dapat tercipta dengan berkomunikasi antara masing-masing anggota keluarga. Tidak ada anggota keluarga yang egois dan merasa pendapatnya selalu benar dan harus dipatuhi oleh anggota keluarga lain. Semua saling menghargai, saling memahami dan saling menopang. Tentunya keluarga yang harmonis akan tercipta. Dengan keharmonisan dalam keluarga, tentunya kita akan lebih bersemangat dalam hidup, setiap anggota keluarga akan ceria, dan lebih mudah dalam bersosial. Semangat hidup akan lebih bergelora, dan anggota keluarga akan lebih kreatif, lebih mudah mengerti akan semua masalah sosial dalam kehidupan masing-masing.